Suka membandingkan diri dengan orang lain (comparison)
dapat menciptakan akibat negatif dalam hidup kita. Seorang psikolog berkata
bahwa sikap suka membandingkan diri dengan orang lain adalah akar dari perasaan
rendah diri. Dampak selanjutnya iri hati dan kebencian.
Kita dapat melihat kenyataan ini dari pengalaman hidup raja
Saul. Kehadiran raja Daud dengan keberhasilan-keberhasilannya telah menimbulkan
perasaan rendah diri pada diri raja Saul. Ia membandingkan dirinya dengan Daud
dan merasa sakit hati ketika mendengar orang-orang lebih memuji keberhasilan
Daud. Akibat dari semua itu adalah : sejak hari itu raja Saul benci dan
menyimpan dendam kepada Daud. Raja Saul tidak pernah tenang hidupnya.
Demikian pula yang terjadi dalam hidup kita jika kita suka
membandingkan diri dengan orang lain. Kita akan merasa lebih rendah karena
orang lain lebih berhasil, lebih kaya, lebih cantik atau tampan, lebih pandai,
dsbnya. Membandingkan diri dengan orang lain dapat membuat kita iri hati. Bila
kita hanya melihat kesuksesan orang lain, tanpa belajar memahami pergumulannya
dalam mencapai kesuksesan itu, maka kita akan mudah menjadi iri hati.
Dari pada membandingkan diri dengan orang lain, bukankah
lebih bijaksana jika kita belajar dari pengalaman hidupnya? Kita dapat belajar
bagaimana ia mampu bangkit dari kegagalan yang dialaminya, belajar tentang
ketekunannya dan sikapnya yang tidak pernah menyerah. Terkadang, mungkin kita
tidak dapat menghindar dari sebuah situasi untuk membandingkan diri dengan
orang lain. Waspadailah dampak buruk dari perilaku ini! Sebaliknya, belajarlah
untuk dapat mengambil hal positif darinya.
Sumber : Cakrawala, Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar