30/05/12

“Suka Membandingkan?”


         Suka membandingkan diri dengan orang lain (comparison) dapat menciptakan akibat negatif dalam hidup kita. Seorang psikolog berkata bahwa sikap suka membandingkan diri dengan orang lain adalah akar dari perasaan rendah diri. Dampak selanjutnya iri hati dan kebencian.

        Kita dapat melihat kenyataan ini dari pengalaman hidup raja Saul. Kehadiran raja Daud dengan keberhasilan-keberhasilannya telah menimbulkan perasaan rendah diri pada diri raja Saul. Ia membandingkan dirinya dengan Daud dan merasa sakit hati ketika mendengar orang-orang lebih memuji keberhasilan Daud. Akibat dari semua itu adalah : sejak hari itu raja Saul benci dan menyimpan dendam kepada Daud. Raja Saul tidak pernah tenang hidupnya.

       Demikian pula yang terjadi dalam hidup kita jika kita suka membandingkan diri dengan orang lain. Kita akan merasa lebih rendah karena orang lain lebih berhasil, lebih kaya, lebih cantik atau tampan, lebih pandai, dsbnya. Membandingkan diri dengan orang lain dapat membuat kita iri hati. Bila kita hanya melihat kesuksesan orang lain, tanpa belajar memahami pergumulannya dalam mencapai kesuksesan itu, maka kita akan mudah menjadi iri hati.

       Dari pada membandingkan diri dengan orang lain, bukankah lebih bijaksana jika kita belajar dari pengalaman hidupnya? Kita dapat belajar bagaimana ia mampu bangkit dari kegagalan yang dialaminya, belajar tentang ketekunannya dan sikapnya yang tidak pernah menyerah. Terkadang, mungkin kita tidak dapat menghindar dari sebuah situasi untuk membandingkan diri dengan orang lain. Waspadailah dampak buruk dari perilaku ini! Sebaliknya, belajarlah untuk dapat mengambil hal positif darinya.

Sumber : Cakrawala, Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar